Saat Itu
Sore itu satu tahun yang lalu. Kamu ada di sampingku. Aku rindu. Rindu kamu yang membuatku tertawa dan kamu yang selalu menghiburku. Dibawah langit yang mulai gelap kamu menyeritakan harapanmu. Diantara orang yang ada di sekitarmu hanya aku yang kamu percaya untuk mendengar harapanmu sembari menatap mata biru itu. Tawa yang bukan hanya karena kisah, tapi karena pujian konyolmu untukku. Tapi hal itu yang semakin membuatmu sulit dilupakan. Hal itu yang membuatku mengerti kalau kamu berbeda. Kamu membalik barbeque di hadapan kami untuk acara malam itu dan kembali bercerita tentang masa sekolahmu. Hingga kembang api pergantian tahun meluncur di udara, sesaat kita bertukar pandang. Aku tersenyum melihatmu yang sudah memandang ke udara. Rahang yang kuat dan senyuman yang manis. Semuanya sempurna dimataku. Kamu seperti sihir. Lalu seminggu setelah itu kamu menghilang. Hanya kabar dari sahabatmu yang bisa kudapatkan kalau kamu mendapat pekerjaan di tempat lain. Ini semua bukan ...