Meminta Tanpa Keberanian
"Sialan." Aku benci kalau aku mengumpat. Tapi kalau berbicara tentang dirimu, aku bahkan kesulitan mengontrol diriku. Termasuk ucapanku. Kenapa sih kamu harus muncul di dalam benakku saat malam suntuk beberapa hari sebelum kembali ke sekolah? Padahal kita sudah tidak berbicara atau mungkin bertemu berbulan - bulan. Hingga akhirnya waktu itu mengajariku untuk melupakanmu. Kalau berbicara soal dirimu, aku mencoba memutar ingatanku dan menemukan alasan kenapa kamu kembali muncul di benakku. Mungkin karena pertanyaan di sosial media yang sudah menumpuk, dan baru saja terbaca. Tapi aku mengurungkan niat untuk menjawabnya. Atau karena namamu muncul di dinding facebook karena berkomentar pada salah satu album baru foto travelling temanku. Atau karena aku kembali melihat kontak bbm mu yang bahkan nyaris tidak pernah muncul di daftar notifikasi saat ini karena mencari kontak temanku yang memiliki huruf depan sama denganmu. Tapi sudahlah. Segala ingatan itu malah membuatku men...