Afifah Salsabila

Jadi, hari ini aku bakalan cerita soal perjalanan terakhir aku ke kota Yogyakarta sebulan yang lalu. Sebelum aku ngunjungin adik aku di asrama, aku nyempatin diri buat nyoba salah satu tempat makan di deket sana. Namanya "Oseng Mercon 62" letaknya di Jl. KHA Ahmad Dahlan. So, today I want to tell you about my last trip to Yogyakarta last month. Before I visited my sister in dormitory, I tried to eat something from food court not far from there. It called "Oseng Mercon 62" that located at Jl. KHA Ahmad Dahlan. Dari dulu, aku selalu penasaran sama rasa oseng mercon. Kayak gimana sih rasanya, kata orang sih pedes banget. Dan karena aku suka sama makanan pedes akhirnya aku mutusin buat nyoba. Begitu dateng, aku pesen oseng sandung lamur (otot sapi) dan oseng ayam. Semuanya merco. Dan begitu aku nerima makanannya ..... I always want to taste stir-fried food (oseng) because people always says it taste really spicy. And I love spicy food! So, I decided to

Buat yang sering ngelihat insta sory aku pasti udah tahu banget kalau aku suka makan mie! Entah itu mi aceh sampai bakmi jawa. Tapi menurut aku mie paling enak selalu jatuh keeee ... For everyone who like to see my insta story. You guys must be know that I really like noodle (mie)! It can be acehnesse noddle until javanesse noodle. But the most delicious noodle from my experience goes toooooo....... dari insta story aku beberapa waktu lalu   MIE LETHEK!!! Mie lethek ini merupakan mie asli Bantul, Yogyakarta. Kebanyakan warung mie lethek ada di Imogiri. Mie ini disebut mie lethek karena memang warnanya yang putih kusam (lethek). Kalau dari teksturnya mie lethek terlihat seperti bihun tapi lebih kenyal. Untuk rasanya sendiri mie ini menurutku enak banget! Dimasak dengan telur dan taburan bawang goreng diatasnya kalian juga bisa milih apakah mie mau dikasi kecap atau enggak. Mie lethek aka lethek noodle is a original noodle from Bantul, Yogyakarta. Almost all o

Jadiiii setelah mempertimbangkan dan ngubrek - ngubrek web Periplus, akhirnya untuk pertama kalinya aku beli disana. Biasanya aku belinya di toko Periplus - nya langsung kalau lagi di bandara atau di mall yang ada tokonya. Tapi berhubung di kota aku cuma ada satu Periplus dan letaknya di bandara yang terlalu jauh sama rumah akhirnya aku beraniin buat beli buku lewat Periplus online. Jujur aja nih, aku termasuk jarang banget beli barang online karena nggak boleh sama Mama dan khawatir kalau barangnya nggak sesuai atau lebih parahnya ditipu. Tapiii kemarin waktu aku buka web Periplus aku nemu salah satu buku yang memang ada di wishlist aku, The Heir karya Kiera Cass yang diskon jadi 48.000! Bayangin EMPAT PULUH DELAPAN RIBU! Lebih murah kan daripada novel terjemahannya yang The One dkk?! Awalnya aku bingung kok ada dua barang dengan harga yang berbeda. Nah ternyata, yang di diskon itu The Heir UK cover. Tapi aku tetep aja nih beli buku itu. Akhirnya aku masukin ke keranjang belanja aku

“ If conversation was the lyrics, laughter was the music, making time spent together a melody that could be replayed over and over without getting stale. " - Nicholas Sparks gambar dari google :) Aku suka jingga. Saat mentari perlahan menjadi bulan. Dan saat senja menjadi sebuah pertemuan singkat keduanya. Aku suka nila. Ketika subuh datang dan kicauan burung menjadi selingan tanda pergantian. Tapi aku lebih suka hitam. Dimana tidak ada yang tahu apakah itu awal atau perpisahan, takdir atau kebetulan, atau mungkin antara sebuah jawaban dan alasan. Aku suka hitam, Karena tak ada yang bisa mengetahui kebenaran segalanya disana.

MY HIGH SCHOOL STORY  udah pernah dihukum?  "Kalau nggak pernah dihukum masa SMA mu belum bewarna." Udah dua kali di SMA kena sial sih. Yang pertama waktu nggak pakai dasi di hari Senin. Nggak beruntung banget! Soalnya ketahuan guru sementara ada beberapa siswa yang nggak ketahuan. Niatnya mau langsung beli dasi di koperasi (padahal gabawa uang) sampai mau minjem uang temen, tapi sayangnya udah dicatet guru dan dapet anceman. Padahal ada temen yang lolos T.T astagfirullah ... Habis itu dijemur di lapangan, duduk sih. Suruh nulis pernyataan bla bla bla ... Yang kedua waktu ketahuan ramai pas upacara. Please padahal yang rame bukan cuman aku. Yang belakang - belakang juga! Tapi karena temenku tanya "Fi kamu bawa uang receh nggak?" dan aku jadi hadap belakang pas guru lewat jadi ditrarik suruh ke deket gawang. Panas banget. Untung banyak yang lain. Tapi nggak ada yang rame. Cuma kerena telat lol. Malu banget. Apalagi sama gebetan.  Habis itu nggak

Masih pantes nggak sih disebut diary? Soalnya dibikinnya telat hehe ... Tapi rasanya masih pingin cerita, buat kenang - kenangan. Siapa tahu beberapa tahun lagi atau suatu saat yang enggak aku tahu rasanya kangen dan pingin baca.  MY UMROH DIARY  Hari selanjutnya, aku sama rombongan pergi ke beberapa tempat di Madinah. Pertama kita ke Masjid Quba. Kalau solat dua rakaat di masjid ini, pahalanya sama dengan melakukan umroh! Habis itu kita melihat Masjid Qiblatain atau masjid dua kiblat. Habis itu kita juga melihat Masjid Jum'ah dan Masjid Bilal. Bilal adalah salah seorang muadzin pada jaman Rasulullah.  Setelah itu, ada kita mengunjungi Jabal Ohod. Jabal Ohod ini terletak 5 km dari Nabawi. Jabal Ohod merupakan salah satu gunung yang ada di surga nanti. Ohod sendiri artinya adalah berdiri sendiri, jadi jika digabungkan artinya gunung yang berdiri sendiri. Gunung ini berwarna kemerah - merahan. Menurut pakar sejarah, hal ini dikarenakan terjadi pertumpahan darah di g

Masih pantes nggak sih disebut diary? Soalnya dibikinnya telat hehe ... Tapi rasanya masih pingin cerita, buat kenang - kenangan. Siapa tahu beberapa tahun lagi atau suatu saat yang enggak aku tahu rasanya kangen dan pingin baca.  MY UMROH DIARY  Jadinya, tanggal 16 Februari aku berangkat dari Semarang dan sampai Jakarta waktu makan siang. Kita makan siang dulu baru solat. Setelah itu dari Jakarta kita berangkat sore, transit di Doha dan sampai di Madinah itu sebelum subuh tanggal 17 Februari. Kita sampai di Bandara Prince Mohammad bin Abdul Aziz dan karena itu pertama kali aku keluar negeri, baru tau gimana proses imigrasi. Lama banget, ngantri. Padahal petugasnya orang banyak. Ditambah banyak orang yang badannya gede - gede bikin kalau ngantri gampang banget didesak mengingat badan orang Indonesia yang kebanyakan lebih kecil. Hamad International Airport Karena sampai hotel sehabis subuh, kita solat subuh di hotel dan sarapan dulu terus mandi. Habis itu barulah kita so

Rasanya baru kemarin aku mengucapkannya dalam pikiran Mengulang - ulang kalimat itu supaya hal itu dapat terjadi Namun sekarang, hal itu seakan menjadi nyata Mungkinkah? Benarkah? Bagaimana jika tidak? Akankah itu hanya sekedar ilusi karena terlalu berharap? Tapi satu Jika ilusi itu nyata, semesta akan menentukan jalannya. Saat itu, aku akan tersenyum lega. pic source: tumblr google

Belum terjawab: "Kapan punya novel sendiri?"