Afifah Salsabila

Banyak banget aku baca pertanyaan soal pertanyaan yang sering ditanyakan saat mendaftar atau wawancara organisasi. Nah di post kali ini aku mau bahas soal itu.  Ini berdasarkan pengalaman yang selama hampir tiga tahun aku gabung di UKM kampus aku dan volunteer ya. Yuk langsung simak! 1. Apa motivasi kamu ikut UKM ini? Kalian bisa jawab dengan hal - hal baik apa yang menjadi alasan kalian ikut UKM ini. Nah kalau aku dulu jawabnya. "Karena aku ingin melanjutkan dan mengembangkan apa yang aku lakukan dari dulu. Yaitu menulis dan public speaking ."  2. Kenapa kalian mau ambil divisi ...?  Kalau menurut aku sebelum kalian daftar UKM, kan biasanya ada UKM show atau penjelasan gitu ya dari UKM nya soal divisi - divisi yang ada. Nah kalian cari tau dulu soal itu. Jadi nanti udah ada bayangan kenapa kalian mau ambil divisi itu dan apa yang kalian mau lakukan disana. Contohnya dulu aku jawab. "Redaksi online karena aku orangnya fast respon dan dapat berkomunikasi dengan baik s

Udah lama semenjak terakhir nulis di blog nih. Sekarang aku mau cerita soal 3 hari roadtrip alias mobilan ke Bali. Perjalanan dimulai dari siang hari dari Yogyakarta. Jangan lupa siapin masker, handsanitizer dan barang lain yang mendukung PHBS waktu pandemi gini ya. Sampai sebelum nyebrang ke Gilimanuk dini hari, jangan lupa test rapid dulu di Banyuwangi. Nah setelah nunggu hasil dan beli tiket (sekarang beli tiket diluar ya) baru nyebrang. Nyampe Bali, subuh solat dulu nih di deket pelabuhan terus jalan lagi sampai nemu warung pinggir pantai. Belum sampai tujuan utama aja udah disambut sama keindahan pinggir pantai sambil menikmati ayam goreng dan sambel yang enakkk banget. Ini kita masih baru masuk Bali, jadinya masih harus perjalanan darat lagi sekitar 3 jam biar sampai ke Kuta.  Sampai ke Kuta, langsung berkunjung ke Pantai Kuta sebentar. Pas itu sepi banget. Disana cuman duduk - duduk aja sambil menikmati keindahan alam. Hiyaaa ... Terus pas udah agak siangan, otw makan dan lang

Kemarin aku dah bilang bakalan kasih tau buku apa aja yang cocok dibaca waktu social distancing melawan COVID-19 selama 2 minggu. Buku ini sudah ada dalam Bahasa Indonesia dan dapat dibeli secara online. Bisa dibeli lewat shopee, grobmart atau kalau mau versi asli, periplus. Nah, kita simak yuk! 1. Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat atau The Subtle Art of Not Giving A F#ck - Mark Manson Buku ini memang udah terkenal banget ya, banyak penggemar buku yang sudah review juga. Buku ini buatku adalah obat karena aku orangnya sering over thinking dan buku ini lebih mengajarkan aku untuk bersikap bodo amat sama masalah yang sebenernya belum tentu sepenting itu. 2. Peculiar Series - Ransom Riggs Kalau kalian suka sama cerita dystopia fantasi dengan menjelajah waktu, buku ini cocok banget buat kalian! Tentang Jacob Portman yang ternyata adalah seorang ' peculiar children '. Sekarang buku ini udah masuk seri ke - 5! Tapi aku bar baca sampai seri ke - 3 sih. Pe

Kuliah online , nggak jadi PKL, yang sudah PKL ditarik dan dipulangkan.  source : crowntechmedia.com.ng Itu adalah hal yang terjadi di kampus saya. Kampus yang biasanya nggak libur disaat yang lain libur. Sekarang tanggal 17 Maret 2020. Ya, baru satu hari semenjak self distancin g itu dilaksanakan. Tapi, satu hari itu saja aku sudah merasa bosan dan bingung mau ngapain.  Tanggal 16 Maret kemarin aku sudah nonton satu film berdurasi 2 jam, nonton 2 episode TV shows, baca 100 halaman pertama buku Magnus Chase #1. Belum dihitung melakukan kegiatan beres - beres rumah seperti biasa!  Yang biasanya kuliah, rapat, mikir proker dan jalan bareng temen. Sekarang suruh diam dirumah. Bosen sih, tapi itu semua buat kebaikan kita loh! Nggak mau kan kita menularkan virus ke orang lan atau tertular virus dari orang lain? Nah, aku punya beberapa tips untuk mengurangi kegabutan kalian nih di self distancing kali ini. Yuk, simak! 1. Beres - beres rumah Mulai dari nata r

Selamat tahun baru 2020 buku harian online ku yang lama dianggurkan. nurse moodboard unyu ambil dari google wkwk Setelah ke - hectic an 2019 yang nggak berani aku tulis disini, akhirnya aku punya nyali wkwk. Keinginan setiap tahun ku pasti "survive" dari apapun yang terjadi. Menurutku hal terberat yang aku alami di tahun 2019 adalah PKL alias Praktek Kerja Lapangan. Tapi bukan di lapangan ijo gitu juga sih haha melainkan di Rumah Sakit. PKL November - Desember (3 minggu) itu merupakan PKL pertamaku selama kuliah. PKL pertama sebagai mahasiswa keperawatan yang masih merasa dirinya tidak pantas ada di tempat itu. Jujur aja, semester 3 itu aku was - was banget. Apalagi sebulan sebelum PKL, aku tahu aku dapat rumah sakit mana, aku langsung cari info tentang itu rumah sakit. Sampailah pada hari pembekalan, alias hari Jumat, tiga hari sebelum PKL. Aku keringat dingin waktu tahu tugasnya kayak apa (ini lebay banget sih, tapi aku kaget aja gitu loh, walau katanya kalau bi