Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Saat Itu

Gambar
Sore itu satu tahun yang lalu. Kamu ada di sampingku. Aku rindu. Rindu kamu yang membuatku tertawa dan kamu yang selalu menghiburku. Dibawah langit yang mulai gelap kamu menyeritakan harapanmu. Diantara orang yang ada di sekitarmu hanya aku yang kamu percaya untuk mendengar harapanmu sembari menatap mata biru itu. Tawa yang bukan hanya karena kisah, tapi karena pujian konyolmu untukku. Tapi hal itu yang semakin membuatmu sulit dilupakan. Hal itu yang membuatku mengerti kalau kamu berbeda. Kamu membalik barbeque di hadapan kami untuk acara malam itu dan kembali bercerita tentang masa sekolahmu. Hingga kembang api pergantian tahun meluncur di udara, sesaat kita bertukar pandang. Aku tersenyum melihatmu yang sudah memandang ke udara. Rahang yang kuat dan senyuman yang manis. Semuanya sempurna dimataku. Kamu seperti sihir. Lalu seminggu setelah itu kamu menghilang. Hanya kabar dari sahabatmu yang bisa kudapatkan kalau kamu mendapat pekerjaan di tempat lain. Ini semua bukan

Kisah Masa Lampau

Gambar
Cause I'm not good at making promises - Perfect, One Direction Kerlap - kerlip pohon natal yang ada di jalanan memenuhi pandanganku saat ini. Kota ini masih seperti dulu. Masih seperti saat pertama kali aku mengunjunginya. Hanya saja kunjunganku kali ini bertepatan saat musim dingin. Kalau aku mengingat kunjungan pertamaku disini saat musim gugur aku bisa melihat kamu yang duduk di sampingku, menjelaskan seluk - beluk kota ini sambil membuat ku tertawa soal kisah masa lampau. Lampau? Kisah masa kecil. Saat kamu menjadi teman pertama di lingkungan perumahanku. Kamu yang dulu pernah berjanji mengajakku berkeliling kampung halamanmu saat kita sudah besar. Kamu yang berjanji akan minum teh bersama kakek dan nenekmu saat aku berkunjung di musim gugur. Janji kalau kamu akan mengajakku bersepeda berkeliling kampung halamanmu dan menari dibawa pohon maple yang daunnya berguguran. Semua itu sudah kita lakukan, ya semua. Tepat saat aku dapat tiket dan aku langsung menghubungimu. Begi

Quote of The Day

"There is no real ending. It's just the place where you stop the story." - Frank Herbert

Meminta Tanpa Keberanian

"Sialan." Aku benci kalau aku mengumpat. Tapi kalau berbicara tentang dirimu, aku bahkan kesulitan mengontrol diriku. Termasuk ucapanku. Kenapa sih kamu harus muncul di dalam benakku saat malam suntuk beberapa hari sebelum kembali ke sekolah? Padahal kita sudah tidak berbicara atau mungkin bertemu berbulan - bulan. Hingga akhirnya waktu itu mengajariku untuk melupakanmu. Kalau berbicara soal dirimu, aku mencoba memutar ingatanku dan menemukan alasan kenapa kamu kembali muncul di benakku. Mungkin karena pertanyaan di sosial media yang sudah menumpuk, dan baru saja terbaca. Tapi aku mengurungkan niat untuk menjawabnya. Atau karena namamu muncul di dinding facebook karena berkomentar pada salah satu album baru foto travelling temanku. Atau karena aku kembali melihat kontak bbm mu yang bahkan nyaris tidak pernah muncul di daftar notifikasi saat ini karena mencari kontak temanku yang memiliki huruf depan sama denganmu. Tapi sudahlah. Segala ingatan itu malah membuatku men

#PuasaTahunIni Shonichi

Gambar
Jadi tanggal 8 kemarin, aku masuk kesekolah baru yang letaknya enggak baru. Maksudnya sekarang, aku sudah SMA. Yang berarti aku tambah tua, tapi belum tentu tambah dewasa. Hari pertama kami nunggu pembagian kelas dan ketemu sama kakak OSIS dan temen - temen baru. Ya seperti MOPD pada umumnya disuruh bawa barang - barang gitu hari selanjutnya. Tanggal 9 habis upacara MOPD kita udah mulai buat dengerin ceramah - ceramah dari berbagai bidang gitu sampai pegel kakinya. Terus cari tanda tangan kakak OSIS.  Sampai hari terakhir, dan suruh ngumpulin cerpen sama foto selfie bareng kakak OSIS yang dikirimin cerpen itu. Deg - deg an juga sih kalau suruh bacain didepan. Beruntung, aku nggak. Habis itu pulang hari terakhir dan disuruh tes penjurusan. Yang SubhanaAllah soalnya susah--"  Dan waktu sahur aku lagi BBM an sama Rossely teman seperjuangan dia tanya aku udah masuk grup line "Feurgon" belum. Aku cek line. Dan ternyata udah d iinvite . Langsung dah aku terima. J

#PuasaTahunIni Antara Aku, Koktail dan Gorengan.

Setelah melewati jalanan Taman Sari, kami berhenti di bangjo karena lampu berkedip menjadi merah. Aku menutup akun wattpad ku setelah menyelesaikan chapter 20 dan melihat keluar jendela. Sore hari, sekita pukul lima langit tidak secerah biasanya saat aku ingin pergi dari Jogja. Walau memang, Jogja lebih indah dan 'romantis' dinikmati saat malam. Adikku meminjam ponselku, sementara mataku masih fokus kepada suasana di jalanan. Seorang anak perempuan mengayuh sepeda, dibonceng adiknya. Mereka tertawa. Mataku berpindah kearah bapak - bapak yang menjaga bengkel nya. Dia terlihat tidak keberatan masih bekerja sampai hampir waktu berbuka, padahal ini Minggu.  Mataku kembali berpindah ke arah meja kayu yang berada diseberang jalan, ada sekumpulan remaja yang kelihatannya lebih tua dariku sedang menata takjil disana.Lalu beberapa memasang papan promosi. Aku melihat kearah benda yang berada di nampan. Lalu menelan ludah.  Mesin mobil kembali berbunyi, setelah lampu lalu l

#PuasaTahunIni Tomcat. Atau hewan yang dikira tomcat?

Jadi ini cerita beberapa hari lalu sih._.  Sibuk sih .... Sibuk tidur siang maksudnya.  Jadi pada suatu siang yang cerah. Dan panas. Saat itu aku lagi batal, dan tetep nggak dibangunin buat sahur lagi -,- Sebenernya katanya dibangung, tapi aku nggak bangun - bangun (?)  Wes nasinya habis. Untung ada energen ._. Memang sih nggak kenyang, tapi kembung.  Lah terus siang nya waktu ke kamar mandi aku ngadep ke arah mesin cuci. Ada hewan kecil diatas situ. Aku kaget. Apa semut ya._. Terus ternyata aku lihat ada loreng - loreng hitam oranye. Dan aku langsung berpikir itu tomcat! Lah seketika, aku langsung teringat pada ramadhan tahun kemarin.  Waktu mau tarawih di masjid. Waktu itu aku memang denger - denger di masjid tercinta deket rumahku juga ada tomcat. Lah emang sih waktu itu lagi ramai - ramainya berita tomcat banyak banget di TV.Lah awalnya biasa aja tuh pas terawih. Sampai pas mau tadarusan, kakiku rasanya aneh gitu, di atas betis. Yakali langsung aku buka di masjid /? 

#PuasaTahunIni Pertama

Jadi pada suatu waktu sebelum subuh yang ngantukkkk banget, Mama manggil buat sahur.  Untung banget lauknya enak. Yaiyalah masih sahur pertama. Terus sambil makan, aku keruang TV. Ngambil remote dan mencet - mencet sampe nomer 13 dan nemu iNewsTV. Disitu ada film, bagus. Tapi firasatku mengatakan /? ada film India di ANTV. Ehhh, tahunya emang ada Jodha Akbar. Jadi aku langsung teriak, memanggil Mama sambil nyanyi kayak di sebelum mulai awalnya/?  Ya ampun, imsaknya lama banget. Masjidnya mana gabunyi - gabunyi lagi. Terus setelah imsak, akhirnya yang ditunggu - tunggu dan solat, aku lari ke kamar. Main hp, baca ff dari wattpad. Yakali ff nya baper banget, terus akhirnya keluar kamar, gelap. Lari ngambil headset dan ndengerin Love Me Like You Do biar kayak anak eksis. Pingin apdet path, tapi nggak punya kuota. Wi-fi tetangga juga belum nyambung.  Dan akhirnya setelah tidur yang cukup lama, bangun jam 8. Saking suwungnya, nyapu pagi ini aku rasakan dengan ikhlas/? Bahkan nge

Dalam Gelap

Gambar
Soundtrack :  Outside - Calvin Harris (feat. Ellie Goulding) Kerlap - kerlip cahaya lilin masih menghiasi ruangan yang gelap. Sementara lampu utama menyoroti gadis yang berada didepan. Memegang mic , memimpin kami membaca harapan. Seharusnya aku menutup mata. Tapi diam - diam, aku mengintip. Meja bundar didepanku sedikit bergoyang saat beberapa orang disampingku bercanda, dan salah satu dari kami langsung mengingatkan. Dan aku kembali menutup mataku.  Mendengarkan gadis di depan berbicara mewakili harapan awal - awal kami membuatku semakin serius, menutup mata dan mengucapkan harapan - harapan itu dalam hati. Tak lama kemudian gadis itu memberi waktu untuk kami mengungkapkan harapan kami.  Aku punya banyak sekali harapan, dan untuk mengucapkannya satu batang lilin bahkan tak cukup. Tapi, aku berharap segalanya yang terbaik untukku. Tentunya selain harapan yang diucapkan gadis itu, dan harapan untuk keluargaku. Aku masih menunggu perintah meniup lilin, dan diam - diam aku ke

(Tidak) Berdetak Kencang

Gambar
 Soundtrack : Today - Willamette Stone Aku menatap teh yang masih sangat panas. Aku tidak tahu aku memesan 'sangat panas' tapi aku menjadi semangat duduk di sini sampai teh ini dingin. Lebih tepatnya, sampai dia datang. Dia. Masih dia yang seperti dulu. Masih dia yang selalu membuatku tersenyum saat melihatnya. Masih dia yang sering membicarakan hal - hal aneh. Dia selalu terlambat. Tapi, aku selalu memaafkannya. Walaupun dia berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Aku menyeruput tehku yang nyaris dingin perlahan. Rasanya tidak enak jika sedingin ini. Dan sekarang, aku mengerutukki diriku karena tidak membawa A Girl Like Moi yang belum selesai kubaca. Suasana kedai yang semula sepi menjadi ramai dan beberapa pelayan kembali menawariku pesanan. Ini memang tidak selama sewaktu memendam rasa yang ada untukmu. Tapi, ini lebih menyebalkan. Jadi, setelah tiga pesan penuh kupanggil namamu akhirnya bel tanda datangnya pelanggan kembali berbunyi. Dan senyum itu. Senyum ya

tinggi sih.

Jendela. Ruangan dimana aku selalu melihatmu. Alasan dimana aku selalu mengintipmu. Mencuri pandang saat guru menerangkan.Dan alasan kenapa aku tidak bisa melupakanmu. Kamu tinggi sih. Aku mengetukkan pulpen ke buku tulis yang masih kosong. Hanya tersisir garis - garis cetakan dan memandang papan tulis dengan kesal. Sesekali aku mendengus sambil mendengarkan ucapan pahlawan tanpa tanda jasa (sekarang tidak)  Belakangku? Makan kerupuk sambil membaca buku tebal bersampul merah muda yang sangat tidak pas dengan tampangnya. Sebelah kiri? Tidak, dia bergabung dengan yang lain. Maksudku, kelompok pembaca setia buku pelajaran. Sebelah kanan? Gadis itu mendengarkan musik dari .... benda yang dilarang dibawa ke sekolah. Dan aku tidak mungkin mengajak depanku berbicara karena dia berada di tempat yang rawan ketahuan guru. Suara itu. Dinosaurus.  AKU TIDAK TAHU MAU NULIS APA LAGI Suara mu dan teman - teman yang selalu mengundangku menengok ke jendela. Membuatku kembali fokus pada semu

Over Again

“Mau bagaimana lagi, aku masih menyanyanginya.” Bahkan sampai sekarang aku tidak menyangka kamu mengucapkan hal itu di hari bahagiaku. Hari dimana harapanku kamu akan menyatakan bahwa kamu memiliki perasaan yang sama denganku. Tapi, apa bisa aku melarangmu mengatakannya? Aku kembali membuka akun facebook – ku. Ada beberapa notifikasi teman – teman yang kembali mengucapkan selamat ulang tahun untukku. Aku menghela nafas panjang setelah membalas ucapan – ucapan itu. Bukan karena butuh tenaga yang besar untuk mengetik, tapi karena aku baru saja mendapat berita buruk! Buruk bagiku, maksudku. Bukan status facebook yang menjengkelkan, tapi momen path yang disalurkan lewat facebook . At Cinema 21 with … dan aku tak mau melanjutkannya. Great ! Itu bahkan setelah aku merayakan pesta ulang tahunku. Aku hampir saja melempar ponsel itu ke tempat tidur, tapi kegiatan stalking mengurungkan niatku. Aku memutuskan log in kembali akun path yang sudah bisa dibilang berdebu itu. Keb

31% Pertama

Gambar
Penjasorkes.  Dari banyak pelajaran yang diberikan di sekolah, penjasorkes sering membuatku malas. Yang ada dipikiranku. Kenapa harus ada pelajaran ini? Karena pada awalnya, aku berpikir olah raga cukup jogging , bersepeda dan melakukan olah raga lain yang kusuka. Tapi kenapa malah pelajaran ini selalu ada. Bahkan, dari tes kepeminatan, aku memiliki minat terendah di bidang olah raga. Hanya 31% Aku sudah menyadari hal itu dan telah mencoba meningkatkan minatku di bidang olah raga. Salah satunya, dengan memasukkan hal itu didalam progam diet yang belum berhasil. Tapi, hal itu sama saja. Atau mungkin, belum. Di sekolahku, kami melakukan penilaian setelah latihan kurang lebih dua pertemuan. Salah satunya, basket. Basket waktu itu aku melakukan penilaian under ring . Seharusnya cewek memasukkan minimal 5 dan cowok minimal 10. Tapi, untuk dua kali kesempatan, di kesempatan pertama aku berhasil memasukkan dua dan tiga dikesempatan kedua. Karena masih ada tiga anak termasuk aku (yang 2 c

Semakin Jauh

Gambar
Salah satu alasan yang kusuka saat bosan pelajaran adalah pergi ke kamar mandi. Kamar mandi yang memang tak jauh dari kelasku punya sensasi tersendiri. Cermin yang didekat kamar mandi adalah teman dikala sedang berantakan. Dan, sekarang disinilah aku. Berhadapan dengan cermin dan sedang merapikan baju yang berantakan. Seperti hakikatnya, aku bisa melihat siapa yang ada didekatku lewat cermin. Aku menghela nafas panjang saat langkah kaki mendekat. Bukan hantu yang ada dipikiranku, tentu saja. Langkah kaki yang sekarang bisa kulihat siapa dia. Membuang sampah ke tempat sampah yang diletakkan di samping tembok. Siapa lagi yang kumaksud? Jangan lihat kesini.  Namun, itu hanya menjadi harapan yang tidak terwujud. Saat mata bertemu dicermin, aku tahu. Bahwa aku semakin jauh darimu. source: Google (:

Hi, Intern Girl!

Gambar
To : Zayyanda Aqila Atmiradja Please, don't throw away this letter like the lime bars.  Hi, intern girl!  Mungkin surat ini tidak berarti untukmu. Tapi, aku masih berharap kamu membacanya. Blog - mu yang rapi dan menginspirasi selalu membuatku ingin mengintipnya setiap hari. Outfit yang kamu pakai memang menunjukkan kamu pantas masuk Parsons dan menjadi bagian dari Casablanca. Surat ini memang bukan surat resmi atau e-mail dari Casablanca yang pernah kamu tunggu - tunggu. Tapi, surat ini adalah sebuah surat dari pengagummu. Pengagum dari jauh yang selalu mengintip blogmu dan berharap bertemu denganmu. Aku pernah bermimpi untuk menjadi seorang desainer. Tapi, suatu masalah membuatku putus asa. Dan setelah melihat sedikit kehidupanmu aku jadi tahu tidak semudah itu untuk menjadi sesuatu yang kita inginkan. Zee, bisakah kita menikmati kopi aceh bersama di Parsons dan berkeliling New York suatu saat nanti? Tunggu aku, aku akan berusaha. Seperti sabar dan kuatnya kamu

Aku Berteduh

Gambar
Hujan.  Bau tanah basah langsung tercium begitu saja. Aku langsung membuka jendelaku dan menarik kursi untuk duduk disana. Melipat kakiku dan mengambil secangkir kopi yang sudah kubuat. Seperti aku bisa mendeteksi akan datangnya hujan, ya? Aku menghela nafas panjang dan menyeruput kopi. Rasa pahit dan asam yang tercampur membuatku merasa kesal. Seharusnya, kopi Aceh ini membuatku kembali bahagia setelah seharian melakukan kegiatan. Tapi nyatanya, sihir yang biasa dilakukan kopi ini tidak bekerja. Hujan semakin deras. Aku belum melepaskan mataku dari hujan saat ini. Meskipun lagu Sugar yang kusetel sebagai nada dering sudah berbunyi berkali - kali. Aku sama sekali tidak berniat mengangkatnya. Aku pernah mendengar kata - kata. "Hujan sangat kuat. Aku ingin sepertinya. Tetap kembali meskipun sudah jatuh berkali - kali." Hujan mulai berhenti tiba - tiba.  Kata - kata itu benar. Dan, aku ingin seperti hujan. Aku akan tetap bangkit dan kembali meskipun aku sudah jatuh. Ka

blog lain

Hai! Jadi, aku punya blog baru buat tugas sekolah. Blog itu kami buat kelompok. Tapi, aku masih tetep on di blog ini kok. Cuma blog itu kami buat untuk tugas saja. Blog itu bercerita tentang sekolahku. Jangan lupa kunjungi ya. Situsnya : dindaafiakbar.wordpress.com Seneng banget deh kalau kalian bisa kunjungi dan beri sedikit kritik dan saran!

Segalanya Telah Berubah

" You said you'd always be there for me, but you're not. And it's because of me. It's my fault ." –Simba (The Lion King) Aku bahkan sudah lupa kapan kamu menyapaku, memberikan senyuman manis sepulang sekolah dan mengirimiku pesan setiap hari. Semua hal itu seperti mudah dihitung.  Sekarang apa yang bisa kulakukan?  Hanya memandang namamu dalam daftar kontakku. Menunggu pesan yang mungkin tak akan kuterima. Takut memulai percakapan duluan. Memandangmu dari balik jendela kelasku saat kamu melewatinya dan menundukkan kepala setiap aku melewatimu.   Aku tak mengerti kenapa kamu seperti ini. Apa itu kesalahanku? Tapi saat ini aku tahu, segalanya telah berubah.