Tifus dan Demam Berdarah Jadi Satu

Tahun 2019 - ku dibuka dengan penyakit masa lalu dan baru, tifus dan demam dengue. Ini merupakan pengalaman kesekian untuk tifus dan pertama kali untuk demam dengue.


Jadi waktu Selasa dan Rabu tanggal 8 dan 9 Januari aku memang ada kegiatan dari pagi sampai malam di kampus dan kepanitiaan edu fair SMA. Mungkin aku kelelahan dan juga telat makan walaupun biasanya kebanyakan makan. Atau malah karena beberapa hal yang membuatku jajan di luar sehingga aku kemasukan bakteri dari situ.

Kemudian yang harusnya hari Kamis, 10 Januari aku ada gladi resik sertijab UKM malam nya aku ijin karena merasa pusing. Aku istirahat semalaman, namun saat bangun pada hari Jumat, 11 Januari aku masih pusing, ditambah muncul gatal - gatal. Aku kalau kelelahan memang kadang muncul gatal - gatal seperti itu. Kemudian aku ke kampus hari itu. Niatnya aku siang mau ke pre - event edu fair di SMA. Aku memang menjalankan niat itu, tapi hanya sebentar karena ternyata aku masih pusing, lidahku pahit, badanku panas sehingga aku ijin untuk pulang.

Sore nya aku mengecek suhu badanku pakai termometer ku yang biasanya buat praktek. Suhu badan ternyata 40.5 derajat celcius. Malamnya aku langsung periksa. Ditemani Mama, dokter nya bilang kurang air dan makanan berserat. Tapi karena aku pernah tifus entah kenapa langsung merasa tifus.

Sabtu - Minggu enggak jadi ikut makrab dan istirahat dirumah. Senin sudah kuliah, tapi kok ya badan masih lemas. Sehingga memutuskan untuk Selasa tidak masuk, ternyata Selasa cuman ada satu kuliah. Karena mikir sanggup untuk datang dan setelah itu langsung ke edu fair, aku berangkat kuliah. Begitu sampai dan naik tangga ke lantai dua lalu duduk di kelas badan ku keringat dingin, pusing, mual jadi satu. Rasanya sudah mau jatuh di kursi. Langsung bilang ke teman dan dosen, dibawa ke lab dan istirahat lalu dijemput langsung pulang.


Rabu - Kamis memutuskan untuk istirahat dirumah. Jumat berencana mau masuk, tapi kok ya masih lemas. Malam Jumat, menyadari kaki kok muncul bercak merah banyak, tangan juga. Langsung dibawa ke dokter, dirujuk cek lab.

Di lab, di cek darah. Kata Mbaknya "diambil besok ya, bu." terus pulang. Ditengah perjalanan pulang, ditelpon sama Mbaknya suruh ambil hasil sekarang, katanya trombosit turun drastis.

Ternyata benar. Dari normal mulai 150, punyaku cuma 34. Ditambah positif tifus. Akhirnya memutuskan ke RS. Di RS langsung ditangani. Pasang infus, nginap beberapa malam disana. Pertama kali ini nginap di RS dan semoga tidak terulang lagi.


bonus foto waktu dijenguk kanca kanca wkwk

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Bermain Mall World di Facebook

story telling (indonesian's and european's folklore: human security issue)

Review Buku : Other Half of Me - Elsa Puspita