Meminta Tanpa Keberanian

"Sialan."

Aku benci kalau aku mengumpat. Tapi kalau berbicara tentang dirimu, aku bahkan kesulitan mengontrol diriku. Termasuk ucapanku. Kenapa sih kamu harus muncul di dalam benakku saat malam suntuk beberapa hari sebelum kembali ke sekolah? Padahal kita sudah tidak berbicara atau mungkin bertemu berbulan - bulan. Hingga akhirnya waktu itu mengajariku untuk melupakanmu.

Kalau berbicara soal dirimu, aku mencoba memutar ingatanku dan menemukan alasan kenapa kamu kembali muncul di benakku. Mungkin karena pertanyaan di sosial media yang sudah menumpuk, dan baru saja terbaca. Tapi aku mengurungkan niat untuk menjawabnya. Atau karena namamu muncul di dinding facebook karena berkomentar pada salah satu album baru foto travelling temanku. Atau karena aku kembali melihat kontak bbm mu yang bahkan nyaris tidak pernah muncul di daftar notifikasi saat ini karena mencari kontak temanku yang memiliki huruf depan sama denganmu. Tapi sudahlah. Segala ingatan itu malah membuatku mengingat masa laluku yang selalu berharap padamu. Masa yang bodoh. 

Kalau dipikir - pikir, logis. Kalau aku berniat melontarkan kata - kata kasar dan meninjumu waktu itu. Tapi sayangnya pikirian itu hanya menjadi harapan yang tidak terwujud. Aku kesal waktu itu. Kamu merubah pikiranku tentang laki - laki. Kecuali, Ayah dan Kakekku. Tentu saja. Aku berpikir kalian sama. Meninggalkan seseorang dengan begitu saja saat bertemu denganmu. Apa sih? Sudahlah. Aku akan menemukan orang lain yang kembali membuatku berpikir tidak seperti itu. 

Berharap, menunggu dan bermimpi tentangmu sudah selesai. Ya, sudah tidak ada lagi. Bahkan, harapan - harapan yang ingin aku kembali harapkan itu, kusesali. Jujur saja. Tapi penyesalan soal kasih itu tak berujung lama. Untuk apa aku terlalu lama marah atas segalanya? Karena aku tak mau berharap, aku ingin meminta. Aku bukan siapa - siapamu yang berhak meminta barang dan kamu juga tidak memiliki kewajiban untuk memberinya. Tapi, kali ini, ijinkan kita kembali berteman. Hanya pertemanan tanda ikatan silaturahmi. Bukan lebih, mungkin hanya sekedar salam yang terucap setiap bertemu. Atau berbicara selayaknya teman yang 'normal'. 

Tapi, apa keuntungan meminta tanpa keberanian bertanya?

Komentar

  1. Woori Casino | Play Online Casino Games at the best online
    Woori Casino | Play Online 우리카지노octcasino Casino Games communitykhabar at the best online casino - No 2022카지노 사이트 Online casinos can offer a lot of fun with games from different gaming https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ providers 우리 카지노

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Bermain Mall World di Facebook

story telling (indonesian's and european's folklore: human security issue)

Review Buku : Other Half of Me - Elsa Puspita